Kunjungan Akademik UiTM Shah Alam Malaysia, ke Bandung - Indonesia
Sambutan Ponpes Al-Qutub |
Di samping mempererat silaturahim, dalam kunjungan perdananya rombongan mahasiswa UiTM ini berhasil membuka terobosan, di antaranya ke Annex CARR Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Saung Angkung Udjo dan ke Pondok Pesantren Alqutub di komplek Cipadung Permai, Jalan Permai V, Kel.Cipadung, Kec. Cibiru Kota Bandung.
Dalam kunjungannya yang terakhir di Pondok Pesantren Alqutub, rombongan mahasiswa UiTM ini pun mendapat sambutan hangat dari para santri, pimpinan pondok dan yayasan. Di antaranya Prof. Dr. KH. Juhaya S. Praja sebagai Pimpinan Pondok dan Prof. Bambang Saputra sebagai Ketua Umum Yayasan pesantren yang santrinya rata-rata juga sedang menyelesaikan studi S1, S2 dan S3 di beberapa Universitas Negeri di kota Bandung.
Pesantren Alqutub merupakan pondok perantren berbasis tasawuf yang belum lama berdiri. Di mana Prof. Dr. KH. Juhaya S. Praja merupakan salah satu murid dan sekaligus sebagai penerus sesepuh Abah Anom Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya.
Salah satu yang menjadi agenda utama adalah beramah-tamah ceremonial dengan para santri, para guru dan pimpinan yayasan. Dalam kehangatan pertemuan ini pihak pesantren Alqutub memperkenalkan tiga kegiatan pokok yang selama ini telah berjalan, di antaranya
(1) metode LIBAT (Lihat, Baca dan Tulis) Alquran oleh Prof. Dr. KH. Juhaya S. Praja. Keunggulan metode LIBAT ini seseorang dapat membaca dan menulis Alquran hanya dalam waktu 10 jam;
(2) Metode dan Aplikasi Hudhurul Qalbi oleh Prof. Bambang Saputra. Keunggulan metode Hudhurul Qalbi ini seseorang dapat memahami hatinya sudah hadir kepada Tuhan hanya dalam waktu 5 menit;
(3) Metode Software Al-Qur’an yang dipaparkan oleh penemunya yakni ustaz Budi. Keunggulan metode ini, seseorang dapat dengan cepat mencari data atau istilah-istilah Alquran dalam waktu 5 menit.
Baca juga: Alasan Kuliah di UPI Bandung
Selepas beramah-tamah antara rombongan mahasiswa UiTM dengan pihak Pondok Pesantren Al-Qutub, tak lupa pula saling berbagi cinderamata. Dari pihak mahasiswa UiTM sebagai bentuk kepeduliannya menyumbangkan buku-buku berbahasa Inggris dan sejumlah sumbangan uang ringgit Malaysia diperuntukkan untuk keperluan perpustakaan Alqutub. Sedangkan dari pihak Alqutub diwakili pimpinan pondok menyerahkan buku-buku filsafat karya Prof. Dr. KH. Juhaya S. Praja yang diserahkan oleh beliau langsung ke penanggung jawab program UiTM Dr. Nurhasnida Nordin. Kemudian juga buku terbaru karya Prof. Bambang Saputra berjudul “Ritualisasi Valentine: Surga di Tengah Prahara” dan “Kado Anak Negeri Untuk Sang Presiden” yang diserahkan oleh beliau langsung kepada ketua Delima Kolej. Dibawah ini terlampir pula beberapa dokumentasi foto kegiatan:
Di Pondok Pesantren Alqutub
Di Institut Teknologi Bandung
Di Universitas Pendidikan Indonesia
wah ketiga kegiatan pokoknya bagus juga ya kang? terutama point ketiga, tentang software al-quran, ada link downloadnya kah?
BalasHapusIya Kang Oim, secara keseluruhan dari pertemuan tersebut memang memunculkan gagasan baru dalah hal kerjasama keduanya. Untuk link download dan sebagainya, sejauh ini belum saya dapatkan informasinya kang...
Hapusstuudi banding adalah sarana paling efektif untuk saling belajar tentang pendidikan :D
BalasHapusTerimakasih telah menambahkan pandangannya mas... Saya sepakat dengan pendapatnya. Pendidikan harus bisa menyesuaikan dengan berbagai berbedaan budaya dan tradisi yang ada pada setiap peradaban. :D
Hapusmemang bener banget, progam study banding memang harus kita terapkan di sekolah-sekolah saat ini, soalnya banyak banget manfaat yang bakalan kita peroleh dan dapatkan
BalasHapusIya betul.. Dukung terus pendidikan di Indonesia, biar generasinya makin cerdas. Generasi muda usia sekolah dan perkuliahan seperti kitalah yang akan menjadi generasi penerus bangsa. Terimakasih sudah memberikan tanggapannya...
Hapusbetul sekali, study banding dpt menambah wawasan jg
BalasHapus