Begadanglah Sebelum Bedagang Itu Dilarang
Anwariz Blog - Begadanglah kawan!! Tidak usah takut dimarahi oleh Bang H. Rhoma. Saya yakin Bang Rhoma sering melakukan itu kecuali ketika beliau sedang mengerjakan sesuatu yag tidak ada gunanya. Lagu berjudul sesuai kata dasar pada kata pertama di judul inipun besar kemungkinan dibikin ketika beliau sedang begadang, setuju ? Gak setuju juga gak masalah sih itu hak Anda. Mudah bukan?!
Caerita Absurd Efek Begadang |
Entah apa sebabnya saat sedang begedang, gagasan-gagasan bermunculan dengan sendirinya menelusup diantara celah-celah rongga jendela ruang 4 x 3 dipinggiran tempat bersemayamnya pahlawan-pahlawan negeri ini, diantara lorong-lorong perkotaan setengah tua bahkan cenderung mati. Mungkin karena jauh dari kebisingan, hiruk-pikuk aktivitas manusia-manusia bersuara menggelegar yang begitu menggangu sejak siang hingga menjelang malamnya. Tidak paham dengan apa yang mereka kerjakan ketika itu. Menurut saya tak ada gunanya mengganggu, bukankah mereka tidak sedang begadang? Ya.. Manusia itu tidak sedang begadang, melainkan sedang berdagang, menjual suara-suara kepada teman-temannya berharap akan ada pembeli yang berani membayar mahal.
Sesekali kopi susu bergelas kaca, cantik bergambar tokoh Hello Kitty dan ada cangkleknya kembali saya teguk, bersamaan dengan mengepulnya asap-asap kehidupan ditengah-tengah proses penulisan cerita absurd ini. Bukan apa-apa, hanya saja rasa haus mulai menjalan disekujur tenggorokan, untungnya tidak sampai mengering. Walalupun maksud tulisannya belum kelihatan jelas, tetap lanjutkan saja membacanya ya. Di penghujung tulisan akan saya sampaikan pesan berharga di balik kata demi kata kok, jadi tidak usah sampai menutup blowser dulu sebelum membaca sampai selesai. Terimakasih jika masih berkenan membaca.. Anda memang luar biasa!!
Baca juga: Kata-kata Pidi Baiq Absurd
Oh iya, sejak tadi mengetikan kata diawal tulisan ini sebenarnya saya ditemani oleh suara-suara merdu dari bangsa laki-laki juga bangsa perempuan. Mereka tidak mengganggu kok, tidak seperti suasa-suara bising di siang kemarin. Suara beriring nada berirama itu sengaja dibiarkan mengalun hingga sekarang karena memang menghibur. Ya.. Benar sekali suara itu berformat MP3 yang diputar via ponsel jadul tergeletak tepat disamping laptop hasil pinjam. Kok pinjem sih Bang? Suka-suka saya dong, mau pinjam atau tidak yang pasti tidak pinjem punya Anda kan,hehe. Jadi begini, saya terpaksa menggunakan laptop teman di kostan karena PC baru saya tidak bisa digunakan, sepertinya minta dijajanin.
Terimakasih Bang Gins NEVERLAND sudah bersedia meminjamkan si lepi merah maroon-nya. Oh ya buat istri beliau juga terimakasih sudah mengisikan pulsa kuota data, walau statusnya masih kredit alias bayar belakangan sih, hehe.. Maaf Gia-Gio tidak saya sebutkan di sini karena mungkin mereka sedang terlelap terbang bersama mimpi-mimpi khas anak balita. Ehhh, sudah kesebut ya... :D
Berhubung sudah terdengar suara adzan, jadi saya sudahi saja dulu ceritanya. Mungkin lain kali dilanjut lagi… Sebelum saya lupa membertahukan kepada Anda tentang pesan berharga dari tulisan ini. Oleh karenanya sekarang saya mau ambil wudlu terlebih dahulu setelah menuliskan pesan di 3 kata terakhir sebelum tanda seru. Terimakasih sudah bersedia membaca tulisan tentang cerita konyol efek begadang ini sampai ujung sesuai permintaan diawal. Ingat! Dibalik segala sesuatu yang telah terjadi selalu terdapat alasannya. Sampai jumpa di cerita berikutnya. Jangan lupa ikuti perintahnya untuk mendapatkan sebuah pesan berharga. Mari kita SHALAT.. SHALAT.. SHALAT!
0 comments
Posting Komentar
Kami tunggu saran dan kritik via kolom komentar