Membuktikan cinta sebenarnya tidak cukup dengan sekedar kata-kata saja. Memang benar kata yang terucap dalam bentuk perhatian bisa mewakili dari rasa cinta itu sendiri, sebuah tindakan nyata jauh lebih berarti.
Pasangan Romantis via Pixabay |
Tidaklah cukup setiap hari bertanya pada pasangan kita dengan pertanyaan “Apakah Bunda sudah makan?” atau “Apakah Ayah sudah makan?” dia yang kita cintai terkadang membutuhkan kata “ Bunda mau dibawakan makanan apa?” atau “ Ayah mau dibawakan makanan apa?”, namun tidak ada salahnya jika kita melontarkan kata romantis pada pasangan kita untuk menumbuhkan dan memupuk rasa cinta yang kita miliki. Bukankah dulu Ayah dan Bunda ketika melakukan Khitbah atau pun lamaran melontarkan kata-kata yang romantis, seperti “Maukah Kau menjadi makmumku?” dan Bunda menjawab “ Aku mau kau menjadi imamku.”
Setelah menjadi pasangan suami istri kata romantis masih perlu untuk diucapkan, bahkan harus karena kata-kata yang romantis mampu memupuk dan menumbuhkan rasa cinta di hati pasangan kita, dan menjaga keharmonisan dalam berumah tangga. Tidak sedikit pasangan yang hanya mengucapkan kata romantis pada waktu-waktu yang spesial seperti hari ulang tahun pasangan ataupun hari ulang tahun pernikahan. Kata romantis sebenarnya bisa kita ucapkan di hari-hari biasa pada pasangan kita.
Ayah dan Bunda tentunya sudah mengetahui bahwa kita diharamkan memanggil pasangan kita dengan menyebut nama masing-masing. Panggillah pasangan kita dengan sebutan yang indah dan baik seperti Ayah, Bapak, Papih , Abi, Kakak, Kakang, Abang, Abah (Untuk suami) dan Bunda, Ibu, Mama, Mami, Umi (Untuk Istri). Bukankah Rasul SAW pun memanggil istrinya dengan sebutan Pipi yang Kemerah-Merahan (Khumairoh). Kita pun sering mendengar panggilan yang romantis pada pasangan kita dengan sebutan cinta, sayang, honey, dan lain sebagainya.
Panggilan sayang yang terlontar tentunya berasal dari lubuk hati yang paling dalam dengan penuh cinta dan kasih sayang. Sebenarnya kata cinta dan sayang adalah hal biasa yang sering kita dengar, namun sangat jarang kita ucapkan. Kata cinta dan sayang merupakan salah satu kata romantis yang bisa kita pakai baik untuk memanggil pasangan kita maupun untuk sekedar mengungkapkan rasa. Terbayangkankah oleh Ayah dan bunda jika pasangan kita memanggil kita dengan Cinta atau sayang bukan hanya sekedar di kamar saja atau di waktu tertentu saja, bagaimanakah jika memangil kita dengan sebutan Sayang atau Cinta kapan pun, dimana pun dan di depan siapa pun? Bukankah itu jauh lebih romantis, karena kata sayang tidaklah mudah terucap tanpa ada keberanian dan rasa tulus dari dalam hati yang terdalam.
Tidak semua kata romantis menjadi romantis jika diucapkan setiap waktu, adakalanya kata romantis menjadi romantis dan mengesankan bagi pasangan kita jika diucapkan di waktu tertentu dan sesekali (boleh setiap hari tetapi dengan kata yang berbeda). Kata romantis lain yang bisa dijadikan pilihan oleh kita adalah sebagai berikut:
Kekasih Hati, sebagi contohnya, “ Selamat tidur kekasih hatiku!” Sambil mencium kening pasangan kita sebelum tidur.
Teristimewa, sebagai contohnya jika pasangan kita sedang marah atau bersikap berbeda, maka bisa mengucapkan kata teristimewa, “ Bunda kok sikapnya hari ini tidak seperti biasanya, Ayah tahu bunda tidak biasa karena Ayah istimewa buat Bunda, begitu pun Bunda adalah orang yang teristimewa di hati Ayah.” ( atau sebaliknya)
Cantik, contohnya “ Selamat ulang tahun istriku yang cantik!”
Love you, contohnya pernahkan Ayah dan Bunda lihat updatean status di fb (facebook) yang tiba-tiba pasangannya memberikan komentar Love you, hal itu menjadi romantis karena di tulis di media sosial yang semua orang membacanya, bahkan bisa jadi status awal pasangannya bukanlah membahas keromantisan. Kata-kata love you juga bisa kita ucapkan di moment terbaik kita bersama pasangan.
Sandaran hati, pasangan kita merupakan tempat kita bersandar, baik itu laki-laki pada istrinya maupun seorang istri pada suaminya. Banyak hal baik dan buruk kita lalui bersama pasangan kita. Tanpa banyak berucap pun pasangan kita mampu memahami apa isi hati kita, apa kemauan kita dan apa yang menjadi kegundahan kita. Bisakah Ayah atau Bunda dengan tiba-tiba mengucapkan “ Ayah, kaulah sandaran hati Bunda, semoga Ayah selalu ada buat Bunda.” Atau sebaliknya.
Kaulah Tujuan Hidupku, sebagai contohnya, “ Bun kemana pun aku melangkah Bundalah arah tujuan hidupku.”
Pujaan hatiku. Kata romantis tidak harus selalu diucapkan dalam keadaan sepi, sunyi, formal. Kita bisa mengatakanya dalam berbagai keadaan. Tidakkah akan menjadi senang jika kita memuji pasangan kita, sebagai contohnya, “ Wah masakan pujaan hati Ayah enak sekali.” Bisa juga, “ Pujaan hati bunda hebat sekali.”
Kangen, kata kangen atau rindu atau Miss you tidak hanya diucapkan ketika kita berjauhan atau tidak bertemu dalam waktu yang cukup lama saja. Bukankah semestinya pasangan kita adalah orang yang selalu kita tunggu kehadirannya, oleh karena itu tidak ada salahnya jika Bunda menyambut suami pulang dari tempat kerjaanya dengan mengucapkan kata kangen atau rindu atau miss you dan tidak lupa pula sambutlah suami dengan senyuman terbaik Bunda, begitu pun sebaliknya Ayah bisa mengucapkan kata tersebut ketika istri membukakan pintu.
Baca juga:
Cara Sukses Move On saat Patah Hati
Ucapkan kata-kata yang pernah diucapkan sewaktu dulu berta`aruf (berkenalan), misal kita dan pasangan pertama kali berkenalan di depan perpustakaan, dan ketika kita berada di depan perpustakaan ucapkanlah dengan tiba-tiba kata-kata yang dulu pernah diucapkan, contohnya, “Assalamu`alaikum, boleh kenalan gak?” dan teruskan kata – kata lanjutannya seolah-olah sedang mengulang masa lalu atau ucapkan kata waktu pertama kali melamar pasangan kita untuk membangkitkan kengan indah.
Sebenarnya kata-kata romantis lebih mudah tertuang dalam bentuk puisi, namun tidak semua pasangan mampu membuat atau mengartikan makna dari sebuah puisi, bagi yang sudah terbiasa berkomunikasi romantis lewat puisi, jangan sampai setelah menikah hilang kebiasaan tersebut. Ada pula kata-kata romantis yang diiringi dengan rayuan gombal terhadap pasangannya yang sebagai contohnya sering diucapkan oleh artis-artis komedian di televisi.
Kata dan sikap yang romantis membuat hubungan tetap harmonis dan tidak hambar. Kata romantis pun bisa diucapkan sebelum dan ketika pasangan melakukan hubungan suami istri agar perasaan pasangan kita merasa senang, rileks dan mempermudah timbulnya gairah saat melakukan hubungan suami istri.
Kata yang penuh dengan kasih sayang dan sikap yang penuh kasih sayang akan menjadi cerminan anak-anak kita, sehingga anak kita akan terbiasa dengan sikap yang penuh kasih sayang dan tutur kata yang lembut serta sopan dan santun. Anak akan tumbuh menjadi pribadi yang riang, ceria dan penuh bahagia karena tumbuh dan dibesarkan di dalam lingkungan keluarga yang selalu harmonis.
Kontributor: Ayu Widaningsih
Kontributor: Ayu Widaningsih
0 comments
Posting Komentar
Kami tunggu saran dan kritik via kolom komentar