Jalan Tol
Trans Jawa ini merupakan jaringan jalan tol yang menghubungkan kota-kota di
Pulau Jawa. Perlu anda ketahui, bahwa Jalan tol ini telah menghubungkan 2 kota
terbesar di Indonesia, yakni Jakarta dan Surabaya melalui jalan tol. Tol Trans
Jawa yang memiliki panjang kurang lebih sekitar 1.000 KM tersebut melanjutkan
jalan-jalan tol lain yang sekarang sudah ada. Selain itu, dalam Jalan Tol Trans
Jawa ini juga termasuk dalam Asian Highway 2 (AH2) atau Jaringan Jalan Asia
yang menghubungkan antara Asia dari Denpasar, Bali, Indonesia hingga Khosravi
di Iran. Pada tanggal 20 Desember 2018, Jalan Tol yang menghubungkan Jakarta
dan Surabaya ini resmi tersambung.
Seperti yang sudah diketahui bersama, bahwa pada saat ini Tol
Trans Jawa sudah tersambung dari Jakarta hingga Surabaya. Sehingga dengan
demikian, kendaraan tidak perlu lagi keluar tol untuk melintasi di dua titik
tersebut.
Adrianto Djokosoetono, yang merupakan Ketua Organisasi Angkutan
Darat (Organda), menyatakan bahwa dengan adanya jalan Tol Trans Jawa ini ada
perlakukan khusus untuk angkutan darat seperti bus. Beliau menyampaikan usulan
ini dalam sebuah acara Silaturahmi Pengusaha Angkutan Darat Indonesia yang
dihadiri juga oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan
(Kemenhub), Budi Setiyadi.
“Kalau saya nggak muluk-muluk, sudah pernah kita ajukan juga,
supaya mensukseskan Tol Trans Jawa ini, bagaimana jika angkutan kita mendapat
diskresi dari biaya jalan tol,” katanya di Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
Jakarta, Minggu (24/3/2019).
Dengan demikian, diharapkan angkutan darat bisa tumbuh. Kemudian,
bisa memberikan manfaat yang banyak bagi masyarakat.
“Mudah-mudahan bisa terlaksana, sehingga jumlah angkutan kita
bertambah membawa manfaat bagi masyarakat,” tambahnya.
Bukan hanya itu, beliau juga berharap ke depan bisa dilibatkan
dalam perencanaan terminal. Sebab, selama ini selalu ada perbedaan persepsi
lokasi terminal antara pemerintah pusat, daerah, dan pengusaha. Kemudian,
beliau juga meminta para pengusaha angkutan darat yang hadir tidak melakukan
perang harga.
Mengenai usulan dari para pengusaha angkutan darat tersebut, Budi
Setiyadi mengatakan nanti akan berkomunikasi terlebih dahulu dengan Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta badan usaha.
Untuk mudik yang aman dan nyaman anda harus mengetahui tips
memilih bus mudik yang benar. Berikut tips memilih bus mudik yang nyaman :
- Pilih bus dengan rute langsung ke kota tujuan, sebelum anda
membeli tiket bus, maka sebaiknya anda pertimbangkan untuk memilih PO dengan
trayek yang langsung ke kota tujuan, atau minimal mendekati kota tujuan anda.
Hal ini diperlukan dengan mempertimbangkan faktor kenyamanan bagi anda, karena
kalau harus berpindah-pindah bus akan merepotkan, apalagi jika anda membawa barang
bawaan yang cukup banyak.
- Untuk kenyamanan pilih bus dengan suspensi udara. Sehingga naik
bus serasa diayun, berbeda jika menggunakan bus per biasa yang seperti
diguncang. Selain itu, suspensi udara ini juga akan membuat lebih tidak terasa
saat melintasi jalanan yang tidak rata atau berlubang.
- Kebersihan kabin serta keramahan kru kabin, misalnya menggunakan
sepatu serta seragam yang mencerminkan kedisiplinan yang tinggi.
- Jumlah kursi, dimana semakin sedikit jumlah kursi di bus maka
akan semakin nyaman karena jarak antar kursi yang semakin lebar. Sehingga akan
membuat para penumpang lebih leluasa dalam bergerak.
- Rajin melihat ulasan penumpang lain di internet, terutama di
media sosial. Karena banyak juga para penumpang yang mengulas mengenai kenyamanan
dan desain interior bus.
Mungkin itu saja informasi kali ini semoga ada guna dan
manfaatnya.
0 comments
Posting Komentar
Kami tunggu saran dan kritik via kolom komentar