Menghasilkan
keturunan adalah cara untuk melanjutkan generasi. Setelah pernikahan dilakukan
hal selanjutnya yang di dambakan adalah hadirnya seorang anak untuk melengkapi
kebahagian keluarga. Sebelum itu terjadi terdapat proses yang mengawali
sehingga seorang ibu bisa hamil dan melahirkan anak. Proses kehamilan ini di awali
dengan proses hubungan badan antara suami dan istri. Ketika hubungan seksual di
lakukan pria akan mencapai orgasme dan menghasilkan ejakulasi atau mengeluarkan
sperma. Ejakulasi ini akan mengeluarkan cairan semen yang mengandung jutaan
sperma kedalam vagina menuju leher rahim.
Cairan yang disertakan dengan sel sperma tersebut adalah cadangan makanan yang di gunakan sel sperma untuk melakukan perjalanan menuju sel telur. Selain itu cairan semen ini juga berfungsi sebagai petunjuk arah kemana sel sperma ini harus bergerak. Ejakulasi pada pria akan mendorong sperma untuk mencapai tujuannya, dorongan tersebut bergerak dengan kecepatan 10ml per jam. Setelah mendapat bantuan tersebut, sel sperma akan secara aktif bergerak dan berlomba menuju sel telur yang telah menunggu di dalam rahim. Hanya satu sel sperma terbaik yang mampu bergabung dengan sel telur untuk berkembang menjadi janin. Oleh karena itu setiap janin yang berkembang berasal dai sel terbaik dengan perjuangan yang tidak mudah.
Terbentuknya jenis
kelamin perempuan dan laki-laki juga di tentukan oleh proses pembuahan ini.
Jika sperma yang berhasil membuahi membawa kromosom y maka janin tersebut akan
berkembang menjadi laki-laki, jika sperma tersebut membawa kromosom x maka janin akan berkembang menjadi
perempuan.
Perjalanan panjang
yang dilalui sel sperma dalam rahim wanita mendapatkan beragam tantangan,
antara lain adalah lingkungan asam pada daerah vagina. Keasaman ini membuat sel
sperma tidak mampu hidup lama, jika tidak mampu bertahan sel sperma akan mati
sebelum sampai pada sel telur jauh di dalam rahim. Tantangan selanjutnya adalah
lendir yang terdapat pada mulut rahim. Lendir ini akan menyulitkan gerakan pada
sperma. Atau ilustrasinya bisa di gambarkan bahwa lendir vagina adalah lautan kental
yang harus dilewati sel sperma, jika tidak memiliki kemampuan berenang yang
mumpuni dalam jaring lendir serviks maka
sel sperma akan mati disini. Tantangan selanjutnya adalah kemampuan berenang
dan ketahanan sel sperma melakukan perjalanan panjang dari rahim menuju tuba falopi
tempat sel telur berada.
Rata-rata sel sperma
dapat bertahan di dalam rahim selama 7 hari. Untuk mencapai tuba falopi sel
sperma harus berenang sejauh 18 cm.Dalam perjalanan ini sel sperma bisa
tersesat, menuju tuba falopi yang salah atau kehabisan makanan. Rata-rata
kecepatan berenang sel sperma ini 2,5 cm setiap 15 menit. Namun untuk sel
sperma yang mampu berenang dengan super cepat bisa mencapai sel telur dalam waktu 45 menit saja, untuk kecepatan
normal perjalanan memakan waktu 12 jam.
Proses kehamilan
tidak berhasil begitu saja setelah sel sperma bertemu dengan sel telur. Karena
bisa jadi terdapat ratusan sel sperma yang juga sudah bertemu dengan sel telur.
Untuk melanjutkan proses kehamilan selanjutnya adalah proses peleburan antara
sel telur dan sel sperma. Sebelum hal itu terjadi persaingan antar sel sperma
terjadi untuk dapat menembus pertahanan sel telur. Hanya satu sel sperma
terkuat yang mampu menembus pertahanan dinding terluar dan mencapai inti sel
telur. Setelah sel telur menerima tamunya, secara otomatis sel telur kan
membentuk pertahanan diri untuk mencegah sel sperma lain untuk masuk. Setelah
peleburan ini terjadi maka proses kehamilan akan berlanjut menjadi
zigot dan tertanam dalam rahim. Demikian proses
kehamilan terjadi. Jika tidak halangan dan mampu berkembang hingga 9
bulan maka janin ini akan lahir sebagai bayi.
0 comments
Posting Komentar
Kami tunggu saran dan kritik via kolom komentar