Adakah Hubungan Gempa Banten 7,4 SR dengan Surat 7 Ayat ke-4 dalam Al-Qur'an?
Anwariz.Com | Gempa berkekuatan Magnitudo 7,4 terjadi di arah barat daya Sumur, Pandeglang, Banten pada Jumat malam, 2 Agustus pukul 7.04 malam kemarin. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melakukan press conference mengeluarkan peringatan dini tsunami menyusul bencana alam ini.
Ilustrasi Titik Gempa |
Gempa dirasakan di sejumlah wilayah, antara lain Pandeglang, Lebak, Lampung, Bengkulu, Sukabumi, Depok, Jawa Tengah, hingga Jakarta. Kekuatan getaran disetiap wilayah berbeda dirasakan.
Adakah Hubungan Gempa dengan Ayat-ayat Al-Qur'an?
وَكَمْ مِنْ قَرْيَةٍ أَهْلَكْنَاهَا فَجَاءَهَا بَأْسُنَا بَيَاتًا أَوْ هُمْ قَائِلُونَ
Betapa banyaknya negeri yang telah Kami binasakan, maka datanglah siksaan Kami (menimpa penduduk)nya di waktu mereka berada di malam hari, atau di waktu mereka beristirahat di tengah hari. (QS: 7 Al-A'raf ayat ke-4)
Hubungan Gempa dan Surat 7:4 dalam Al-Qur'an
Apakah ini kebetulan??
Apakah Tuhan sedang becandai kita??
Baca: Fakta Kota Garut Belum Banyak yang Tau
Yang pasti kitanya masih belum betul. Dan kitanya yang sampai detik ini masih menganggap semua ini sebagai sebuah candaan. Masih ragu terhadap kekuasaan Allah SWT. membuat lupa diri, tidak peka terhadap tanda-tanda alam. Sejatinya, bencana adalah teguran dari Tuhan kepada makhluknya agar kembali pada jalan Taubat.
Hubungan Surat 69 dengan Gempa Banten
Beranjak ke Surat ke 69 dalam Al-Qur'an, yakni Surat Al-Haqqah 1-52, Surah Hari Kiamat. Karena dalam surat ini menceritakan tentang akhir sebuah cerita alam dunia.
Sekali lagi apakah ini sebuah kebetulan??
Ataukah hubungan gempa dengan ayat Al-Qur'an ini hanya sebagai rekayasa semata. Tentu hati nurani masing-masing yang mampu menilainya. Tulisan ini tidak bermaksud mengada-ada melainkan sebagai cambuk buat kita semua.
Saya rasa Gempa Banten 7,4 SR merupakan peringatan keras dari Yang Maha Kuasa, agar senantiasa kembali berada di jalur-Nya. Mengutamakan ibadah untuk kepentingan kita di akhirat dan tidak terbuai oleh indahnya dunia sesaat.
Semoga tulisan ini memang tidak mengada-ada, melainkan menjadi cambuk untuk kita lebih mawas diri, lebih peka terhadap gejala alam yang sudah tua renta menunggu tiba masanya.
0 comments
Posting Komentar
Kami tunggu saran dan kritik via kolom komentar