Menentukan dana darurat untuk keluarga memang masih menjadi
perbincangan yang cukup hangat di tengah pandemi. Dana darurat sebenarnya dapat
digunakan ketika benar-benar tidak memiliki penghasilan sama sekali. Contohnya
ketika menjadi korban PHK atau ketika sakit dan tidak mendapatkan penghasilan
apapun.
Saat ini sebagian besar keluarga yang terkena dampak pandemi, ada
yang juga mengandalkan pinjaman dana dari keluarga, teman,
atau bahkan lembaga keuangan. Kondisi tersebut bisa dijadikan sebagai
pembelajaran agar bisa mempersiapkan kondisi yang tidak bisa diprediksi
sebelumnya.
Nah, berikut ini adalah beberapa kita bagaimana caranya menghitung
dana darurat yang cukup untuk sebuah keluarga.
Gunakan standar
pendapatan per tahun
Jika kesulitan menentukan berapa besar dana darurat yang harus
dipersiapkan, kamu bisa berpatokan pada jumlah minimal penghasilan kena pajak
per tahun di Indonesia. Nilainya sekitar Rp 54 juta. Artinya jika pendapatan
per tahun kamu sebesar itu, tidak dikenai pajak.
Nilai tersebut bisa dijadikan patokan standar hidup untuk memenuhi
kebutuhan pokok selama satu tahun. JIka dibagi menjadi 12 bulan artinya ada
dana darurat sebesar Rp4,5 juta per bulannya yang bisa digunakan untuk bertahan
hidup.
Tetapi perlu diingat bahwa pendapatan tersebut adalah nilai
penghasilan tidak kena pajak bagi lajang yang belum menikah. Artinya untuk
keluarga kecil harus dibedakan. Berdasarkan tarif PTKP 2020, setiap satu
tanggungan keluarga ditambahkan Rp 4.5 juta per tahun. Sehingga jika kamu
memiliki empat orang tanggungan maka PTKP per tahunnya sebesar Rp 72 juta per
tahun.
Semakin banyak anggota keluarganya tentu akan semakin tinggi pula
dana darurat yang disediakan. Nah, dari standar tersebut kamu sudah bisa
berhitung dengan benar bagaimana caranya mempersiapkan dana darurat untuk
keluarga.
Formulasi dana darurat
yang benar
Formulasi kebutuhan dana darurat ditentukan berdasarkan kelipatan
angka tiga. Jadi, minimal kita memiliki dana darurat yang cukup untuk tiga
bulan hingga satu tahun ke depan.
Formulasi ini berlaku bagi lajang atau yang sudah menikah baik
yang memiliki tanggungan ataupun belum memiliki tanggungan. Tentu semakin lama
periodenya akan semakin baik. Kondisi tersebut terlihat seperti saat ini yang
mengantisipasi kondisi pandemi yang diperkirakan akan berlangsung sampai akhir
tahun 2020.
Hitung kebutuhan lain
selain kebutuhan pokok
Selain kebutuhan pokok sebenarnya ada kebutuhan lain yang tidak
bisa dipisahkan. Misalnya seperti kebutuhan pendidikan anak terutama bagi yang
sudah punya anak-anak usia sekolah. Bagaimanapun kondisi sesulit apapun biaya
pendidikan tetap harus menjadi prioritas demi masa depan anak-anak.
Pinjaman bukan barang
tabu, asalkan...
Sementara bagi yang sudah terlanjur tidak bisa mempersiapkan dana
darurat di saat terdesak dengan kebutuhan, dapat bergantung pada pinjaman. Entah itu dari
keluarga, saudara, kerabat, teman hingga lembaga keuangan yang dipercaya.
Jika opsi yang dipilih adalah lembaga keuangan, pastikan hanya
memilih yang sudah terdaftar dan mendapatkan izin operasional dari Otoritas
Jasa Keuangan. Contohnya seperti Kredivo yang memberikan kredit limit hingga
Rp30 juta untuk kebutuhan apapun termasuk dana darurat.
Kredivo menawarkan pinjaman dana secara tunai tanpa kartu kredit. Semua
transaksi dilakukan hanya dengan menggunakan aplikasi secara online yang
mendukung pemberlakuan kondisi new normal saat pandemi.
Selain dapat digunakan untuk dana darurat, pinjaman dari Kredivo
dapat dimanfaatkan untuk modal usaha, biaya pernikahan, pengobatan, renovasi
rumah, hingga kebutuhan pendidikan dan yang lainnya.
Kredivo memberikan bunga pinjaman yang terjangkau sebesar 2,95%
per bulan dengan opsi tenor antara 3 dan 6 bulan pembayaran. Unduh aplikasi
resminya di Google Play Store maupun App Store dengan mudah.
0 comments
Posting Komentar
Kami tunggu saran dan kritik via kolom komentar