BLOG Anwariz - Pada masa new normal seperti saat ini, proses transisi ke arah digital (digitalisasi) kian terasa kencang. Semua lini bisnis berlomba-lomba untuk menyentuh area-area digital dalam layanan mereka. Walau tuntutan demikian, nyatanya belum sektor siap dan bisa menerapkan sistem digital. Bukan hanya perusahaan penyedia layanan, namun juga dari sisi konsumen masih merasakan ketidaksiapan akan transisi tersebut.
Kesiapan Sektor Bisnis Mengadopsi Sistem Digital
Digitalisasi Sektor Otomotif
Nampak sekali kesiapan sektor bisnis otomotif, diantaranya dari mulai banyaknya pelanggan melakukan transaksi pembelian kendaraan bermotor via aplikasi online. Sayangnya dari sisi industrinya tidak semua siap dengan perubahan besar-besaran dalam penyerapan konsumen baru mereka melalui jalur internet. Masih ada saja yang kesulitan mengadopsi sistem digital pada bisnisnya. Meskipun demikian, perkembangan sektor bisnis otomotif kian menunjukan peningkatan signifikan dibanding sektor lainnya.
Digitalisasi Sektor Layanan Asuransi
Walaupun memiliki kesiapan menghadapi era new normal, sektor asuransi terbilang cukup lamban dalam mendigitalisasi layanan mereka. Pasalnya, sektor bisnis asuransi masih banyak menggantungkan pada sistem pemasaran secara langsung (konvensional), sehingga ketika terjadi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) beberapa waktu lalu mengalami penurunan drastis. Bisa jadi setelah memasuki masa new normal pun sektor ini belum siap mengadopsi sistem digital guna mengamankan pelanggan-pelanggan baru.
Digitalisasi Sektor Ritel Modern
Sebut saja toko kelontong merupakan satu bisnis yang bisa dibilang paling siap untuk mendigitalisasi produknya. Terjadinya perubahan pola konsumen selama pandemi, dari yang biasanya belanja offline kini semakin banyak melakukan transaksi pembelian online untuk berbagai kebutuhan mereka.
Baca:
Profesi Paling Dicari Perusahaan Era Digital
Pernyataan Waspada VTube Penipuan
Selama pandemi, perilaku belanja langsung setidaknya berada pada kisaran dibawah 30%. Sedangkan pada waktu sebelum adanya wabah angkanya cukup besar hampir menyentuh 53%. Disisi lain, konsumen yang berbelanja produk sayur mayur dan sembako secara online terus mengalami peningkatan signifikan yang mulanya 4,7 % menjadi 29,1 % sebelum terjadi pandemi.
Digitalisasi Sektor Properti
Senada dengan sektor layanan asuransi, sektor properti juga terindikasi keridaksiapannya terhadap perubahan sistem digital terutama pemasaran digital. Hal ini terjadi akibat tidak lengkapnya informasi dari developer / agen penjualan kepada calon pembeli. Alhasil calon pembeli tetap harus memastikan sepesifikasi lainnya dengan cara menghubungi pihak agen agar tahu lebih detail.
Digitalisasi Sektor Packaging
Rasanya sektor industri pengemasan tidak akan ada matinya selama orang-orang masih membutuhkan makanan. Karena sangat erat sekali kaitan makanan dengan kemasan, seperti tak akan terpisahkan. Memasuki era new normal atau era digitalisasi abad 21, sektor ini terlihat lebih siap dalam menyambut perubahan-perubahan pada sistem pemasaran mereka.
Terlihat dari maraknya toko online menjajakan aneka produk packaging merek diberbagai sosial media maupun marketplace. Meskipun tidak semua pelaku usaha siap, setidaknya ada harapan besar bagi para UKM untuk bisa bertahan ditengah pandemi.
Demikian lima sektor dan bagaimana kesiapannya dalam menghadapi digitalisasi bisnis era new normal. Masih perlu waktu yang cukup lama untuk bisa menyiapkan semuanya untuk beralih dengan sistem digital. Meskipun demikian, mau tak mau semua sektor bisnis harus mempersiapkan diri untuk menghadapi sistem digital di masa depan.
0 comments
Posting Komentar
Kami tunggu saran dan kritik via kolom komentar