ANWARIZ.COM - Profil dan biodata Dea Haprianti yang akrab disapa Neng Dea begitu menarik untuk diulas. Ia dikenal sebagai seorang penceramah muda yang kerap berdakwah dengan gaya penyampaian asik dan menarik. Selain itu, suaranya yang merdu juga membuatnya kerap menyelipi dakwahnya dengan pembacaan syair atau sholawat.
Dea Haprianti dikenal sebagai seorang mubalighah milenial yang dakwahnya selalu dirindukan terlebih setiap memasuki jam makan sahur di Bulan Suci Ramadhan lalu. Meski sering tampil di depan jamaah mayoritas ibu-ibu, namun Dea Haprianti dengan gaya anak mudanya tetap bisa menyampaikan pesan ceramahnya dengan baik kepada audiens. Selain sebagai mubalighah, Neng Dea yang dikaruniai suara merdu juga dikenal sebagai munsyidah, yaitu seseorang yang berprofesi membaca dan melantunkan syair atau sholawat diiringi aluan musik gambus.
Profil Dea Haprianti
Dea Haprianti dilahirkan dari pasangan Dadang Rohiatna & Dede Kurniasih (Almh.) pada tanggal 2 Januari 2003. Putri bungsu dari keempat kakak-kakaknya yang ada. Gadis cantik yang kini memasuki usia 21 tahun ini dibesarkan oleh kedua orang tua yang begitu menyayanginya. Ayahanda beliau merupakan seorang yang terpandang dikalangan masyarakat tempat dimana ia tinggal, yakni kawasan Makam Keramat Godog, Garut, Jawa Barat. Letaknya yang begitu dekat dengan kawasan wisata religi Makam Raden Kian Santang, tak jarang sang ayah menjadi pemandu bagi siapa saja yang hendak berziarah ke kawasan tersebut.
Sedangkan ibunya telah lebih dahulu dipanggil oleh Sang Maha Kuasa 4 tahun silam, tepatnya pada tahun 2020. Tentu saja ini merupakan pukulan hebat, sebab saat itu bertepatan dengan ujian akhir sekolah menuju jenjang pendidikan lebih tinggi selepas aliyah. Ditinggal oleh sang ibunda (Allohumaghfirlaha.., Al-Fatihah...) semenjak usia belasan tahun tak lantas membuat Neng Dea larut dalam kesedihan lalu terpuruk, namun sebaliknya kasih sayang serta doa ibu semasa hidupnyalah yang terus menguatkan ia menjadi sosok wanita tangguh. Dan, berangkat dari sinilah perjalanan dakwah Neng Dea dimulai.
Perjalanan Neng Dea Menjadi Pendakwah
Terlahir sebagai anak seorang religius membuat Neng Dea begitu terbiasa dengan lingkungan yang agamis. Namun, menariknya disini sebab ia dulunya tak pernah tertarik untuk menjadi seorang pendakwah. Karena cita-cita Neng Dea kecil adalah menjadi seorang perawat, bidan, atau sejenisnya dibidang kesehatan. Walau pada perjalanannya, takdir Tuhan tidak pernah salah sekalipun tidak sesuai harapan menurut kita tetap saja cara-Nya memperjalankan makhluknyalah yang terbaik.
Pemikiran tersebut akhirnya berubah saat Neng Dea yang masih duduk di bangku sekolah dasar dimana ia sering mengikuti berbagai lomba tarik suara, bernyanyi, mengaji, dan menjadi juara. Suatu ketika ia mencoba mengikuti pula lomba pidato dan lagi-lagi memenangkan perlombaan tersebut sebagai Juara pertama. Mengikuti ajang lomba dakwah terus ia ikuti hingga memasuki jenjang SMP dan hasilnya tetap membanggakan, ia hampir menjuarai setiap perlombaan yang diikutinya.
Puncaknya, pada saat memasuki jenjang Madrasah Aliyah ia menyadari bahwa bakat berceramahnya itulah sebuah anugerah dari Yang Maha Kuasa, yang ternyata itu merupakan sebuah doa sang ibunda sebelum beliau wafat beliau pernah berkata, "Suatu saat Yayang (panggilan sayang ibunda buat Neng Dea) akan menjadi seorang penceramah hebat dan diundang banyak orang". Dan sekarang ia begitu yakin untuk terus mencintai profesinya sebagai pendakwah.
Pernah beberapa kali tampil di sebuah acara TV nasional, tepatnya program AKSI (Akademi Sahur Indonesia) yang tayang di Indosiar setiap memasuki Bulan Suci Ramadhan membuat nama Neng Dea kian dikenal banyak orang bahkan dengan sebutan Dea AKSI. Selepas program tersebut, ia kerap tampil berdakwah memenuhi undangan masyarakat diberbagai acara keagamaan. Sepeninggal ibunda, ia kian percaya diri untuk terus mensyiarkan kebaikan lewat jalan dakwahnya. Walaupun pada mulanya sempat kesulitan mengatur jadwal karena harus mengajar, berdakwah, dan berkuliah, ia akhirnya menikmati aktivitasnya sebagai seorang mubalighah.
Selain itu, gadis cantik lulusan Akademi Akuntansi Bandung ini juga terus menyibukkan dirinya dengan aktivitas pengajian baik daring maupun luring dari berbagai organisasi sebagai pemateri. Tak jarang suka duka silih berganti mengiringi perjalanan mulia Neng Dea. Mulai dari kesulitan mengatur jadwal, kendala management, kendala akomodasi/transportasi hingga kesulitan menjawab ketika ada yang menanyakan soal administrasi jika hendak mengundangnya ceramah.
Meskipun demikian, ia mengungkapkan ditengah sesi dialog kepada Anwariz, bahwa sukanya bisa bersilaturahmi dengan banyak orang, bisa sowan kepada guru-guru baru beliau. Dan tak kalah penting untuk garisbawahi bahwa sebetulnya ia tak ingin mematok 'Tarif' karena merasa bukan itu inti yang ia cari, melainkan berbagi ilmu serta pencerahan yang ia miliki untuk dipelajari dan diamalkan terkait ilmu agama.
Kini ia mencintai profesinya sebagai mubalighah dan menemukan kebahagiaan dengan memberi manfaat kepada banyak orang. Demikianlah penjelasan mengenai profil dan biodata Neng Dea Haprianti finalis Aksi Indosiar 2023. Semoga menginspirasi.
"Bagi siapapun, terlebih teman-teman seperjuangan generasi milenials. Tidak ada yang tidak mungkin jika kita punya keyakinan untuk meraihnya. Jangan pernah menyerah pada keterbatasan. Yakin saja pada proses yang untuk tujuan hendak kita capai, Insha Alloh akan dipermudah jalan mewujudkannya. Disini kita sedang sama-sama mempelajari kebaikan untuk amal terbaik". - Dea Haprianti
Biodata Dea Haprianti
Nama Lengkap: Dea Haprianti, A.Md.
Nama Panggung: Neng Dea
Lahir: Garut, 2 Januari 2003
Umur: 21 tahun
Hobi: Bernyanyi, Berenang
Prestasi: Buanyaaaaakkk
Profesi: Guru, Mubalighah, Munsyidah
Orangtua: Dadang Rohiatna & Dede Kurniasih (Almh.)
Status: - (Silakan tanya ke yang bersangkutan yaa)
Instagram: @dea_haprianti, dikepoin boleh... disakitin jangan!
Itulah Profil dan Biodata Dea Haprianti yang dirangkum dari hasil wawancara eksklusif Anwariz dengan narasumber. Semoga artikel ini bisa memberi manfaat, kemudian perjalanan panjang sosok yang ada pada kisah ini mudah-mudahan menginspirasi banyak orang, terlebih kamu.. Iya kamu.. Pembaca setia Anwariz Blog. Sekian dulu ya, sampai jumpa di cerita menarik selanjutnya. Wassalamu'alaikum Warahmatullohi Wabarakatuh
0 comments
Posting Komentar
Kami tunggu saran dan kritik via kolom komentar